Perpustakaan Jakarta Gelar Spanish Day
Perpustakaan Jakarta kembali menegaskan perannya sebagai wadah publik yang inklusif dan edukatif melalui acara
Spanish Day di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat."Hari ini kita merayakan Spanish Day,"
Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan sepuluh Kedutaan Besar yang di antaranya adalah Kolombia, Kuba, Ekuador, Spanyol, Guatemala, Meksiko, Panama, Peru, Uruguay, dan Venezuela.
Spanish Day menjadi momen penting dalam mempererat hubungan budaya antara Indonesia dengan negara-negara berbahasa Spanyol di dunia, sekaligus memperluas wawasan masyarakat terhadap kekayaan sastra, seni, musik, kuliner, dan bahasa dari dunia Hispanik.
Gerakan Literasi Jakarta Diharapkan Beri Dampak Positif bagi KeluargaKepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, mengatakan sebagai kota metropolitan yang menjadi pusat pertemuan berbagai budaya, Jakarta terus membangun identitasnya sebagai kota global, sebuah kota yang terbuka, dinamis, dan inklusif terhadap keberagaman dunia.
Ia menyampaikan, hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Spanyol telah terjalin lama dengan kerja sama di berbagai bidang, mencakup politik, ekonomi, pariwisata, pendidikan dan kebudayaan.
“Hari ini kita merayakan Spanish Day, acara budaya yang diadakan untuk merayakan kekayaan dan keragaman budaya Spanyol, mulai dari sastra, seni, musik, kuliner, hingga bahasa. Dalam konteks ini, Spanish Day dapat mendukung visi Jakarta sebagai kota global tersebut melalui diplomasi budaya yang bersifat edukatif, kolaboratif dan humanistik,” ungkapnya, Kamis (24/4).
Ia menjelaskan, Spanish Day dapat menjadi jembatan antarbudaya yang menghubungkan peradaban yang berbeda, yaitu Indonesia dan Spanyol. Menurutnya, dengan saling belajar bahasa dan budaya satu sama lainnya dapat membuka akses ke warisan budaya yang kaya, memperluas jejaring antarbangsa, menguatkan toleransi serta memperdalam pemahaman kita tentang dunia yang semakin terhubung.
“Acara ini diharapkan juga memperkenalkan pentingnya pendidikan kultural dengan tetap melestarikan kearifan lokal, seperti mengenal karya sastra dari berbagai negara, memahami sejarah dan tradisinya, atau sekadar mencicipi kuliner khasnya adalah bagian dari proses belajar yang membentuk warga dunia yang inklusif dan berempati,” katanya.
Syaefuloh mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dispusip DKI Jakarta menegaskan komitmen perpustakaan sebagai pusat literasi dan budaya yang inklusif.
Ia menyampaikan, Dispusip DKI Jakarta, termasuk Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra HB Jassin memiliki peran penting dalam memelihara dan memperluas wawasan lintas budaya.
Syaefuloh menilai, perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca tetapi perpustakaan juga menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung berbagai aktivitas literasi global dan pembelajaran lintas budaya, seperti penyediaan rak khusus koleksi internasional, bilik dialog, multimedia, ruang podcast atau bilik siniar, aula dan ruang komunitas.
“Oleh karena itu, melalui acara Spanish Day ini, kita jadikan sebagai momentum istimewa dalam memperkuat hubungan budaya Indonesia dan negara-negara berbahasa Spanyol di Indonesia,” tandasnya.
Spanish Day diisi dengan serangkaian kegiatan yang sarat dengan nilai edukasi dan hiburan, termasuk presentasi mendalam mengenai sejarah dan budaya negara-negara berbahasa Spanyol. Para peserta diajak untuk mengenal lebih jauh kekayaan tradisi, bahasa, dan seni yang menjadi ciri khas masing-masing negara.
Beragam kegiatan disuguhkan dalam Spanish Day, antara lain tour Perpustakaan Jakarta, pertunjukan tarian tradisional, donasi buku dengan lima judul berbeda dari seluruh kedutaan besar yang hadir, pembacaan puisi, pertunjukan musik khas negara-negara Hispanik.
Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin membuka peluang kerja sama lanjutan dalam bentuk kelas bahasa, diskusi sastra, lokakarya seni, serta pameran budaya yang melibatkan komunitas internasional dan lokal.